Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

SELESAI

Kayaknya cerita yang kita mulai sudah waktunya selesai hari ini.  Kayaknya aku bukan orang yang tepat buat kamu.  Kayaknya, kita memang ditakdirkan berjalan sendiri-sendiri dulu.  Aku suka kamu, tapi aku enggak mau sakit hati. Aku lelah dengan semua hal yang mengubahku dari hari ke hari. Setiap pagi ku buka dengan emosi, siang juga begitu, malam ada lagi, esoknya masih sama, lalu apa yang harus dipertahankan? Bayangkan kalau kita engga sama-sama lagi, kamu punya waktu bebas untuk dirimu sendiri. Kamu bisa pergi olahraga setiap malam, kamu habiskan waktumu untuk belajar, kamu tidak perlu repot-repot meminta maaf, kamu bisa bahagia kemana-mana, kamu bebas menikmati hidupmu tanpa ada seorang pengganggu seperti aku.  Akan ada oranglain nanti yang datang di hidupmu. Akan ada banyak orang yang akan kamu temui, tapi kayaknya memang bukan aku. Rasanya aku muak sampai hari ini, karena... karena kukira kamu orang yang bisa memperlakukanku dengan baik. Entah bagaimana bisa aku ...

Menuliskanmu

Gambar
Pada baris ini, mungkin kamu akan bertanya-tanya dalam hati. "Ada apa gerangan sampai kehadiranku bisa kamu tuliskan seperti ini?" Tanpa ragu, aku menjawab karena aku ingin mengabadikanmu.  Benar. Tulisan ini hadir sangat terlambat. Mungkin ketika kamu membacanya, kamu sudah menemukan perempuan bermata senja yang kamu puja sejak lama. Mungkin ketika surat terbuka ini sampai di tanganmu, aku sudah kehilangan rasa sayang itu. Mungkin juga, kita sudah bukan siapa-siapa. Lembaran demi lembaran surat selalu terkirim tanpa tujuan. Setidaknya kali ini aku memberanikan diri untuk mengirimnya ke penerbit. Meskipun seharusnya surat ini terkirim ke alamatmu. Tetapi tak apa. Setidaknya aku lega karena ceritamu sudah berhasil kurekam di sana. Kisah kita mungkin akan dibaca oleh khalayak ramai, atau bisa juga hanya menjadi tumpukan buku usang tidak laku di sudut toko buku.  Saat mengenalmu, aku jadi tahu caranya menulis. Aku memilih menulis karena berbicara kepadamu terasa tidak pernah mun...

Manusia menyebalkan bernama kamu

Gambar
Awalnya aku ingin menulis puisi tentang jatuh cinta. Tentang pertemuan dua orang manusia yang dimabuk asmara. Tentang hari-hari yang menjadi lebih berwarna. Tentang menunggu notifikasi pesan darinya. Tentang perjumpaan malu-malu. Perasaan yang membuncah seperti perut dipenuhi ribuan kupu-kupu. Tapi ternyata bukan. Detik ini, aku masih sebal. Sebal dengan sesuatu yang seharusnya tidak perlu disebalkan sebenarnya. Entahlah, rasanya banyak sekali hal yang membuatku terusik, merasa terganggu dengan aturan ini itu.    Kali ini aku cukup bercerita tentang rasa sayang. Agak cringe memang kalau rasa sayang diartikan sebagai gombalan. Tetapi jauh dari itu, sebenarnya rasa sayang justru hadir ketika dua orang manusia sedang memandang satu objek dengan cara yang berbeda.  Ketika ada perbedaan, atau ada hal yang tidak sesuai satu sama lain, rasanya rasa sayang itu mulai timbul dan menyelimuti hati agar tidak terlarut dalam ego sendiri. Rasa sayang itu seperti bongkahan es yang membua...

Untuk Ibuku, Entah Siapa Namanya

Gambar
Namaku Wulan. Begitulah ayah memanggilku selama 20 tahun. Aku mahasiswa yang unik. Unik yang kumaksud di sini lebih ke aneh. Pada catatan kali ini, aku sengaja menulis langsung pada halaman blogku. Ya, rasanya sudah penat berpusing dengan pikiran sendiri. carut marut tanpa tujuan yang jelas. Senantiasa haru melihat setiap orang berlari menggapai apa-apa yang mereka mau. Aku tidak sekalipun iri dengan yang oranglain punya, tetapi aku hanya iri dengan kekuatan mereka. Mengapa oranglain bisa sebegitu kuat? Sedang aku? runtuh dan mudah koyak hanya dengan tiupan angin sepoi-sepoi.  Kabarku, bisa dibilang baik. Aku sempat stress berkepanjangan beberapa waktu lalu. Organisasi yang sejujurnya tidak pernah ingin kuikuti dan jurusan yang masih menyeramkan seperti sejak pertamakali aku masuk kuliah dulu. Aku fikir dengan aku berusaha menjadi mahasiswa aktif di awal-awal, akan membuatku menyukai satu persatu tatanan di dalamnya. Tetapi jauh Bu, jauh sekali aku akhirnya merasa semakin bebal set...

Setiap kali menulis, sebenarnya aku..

Gambar
Setiap ingin menulis sesuatu, rasanya ada ketakutan yang engga bisa aku kendalikan. Jujur, aku sangat takut. Aku takut jika orang yang membaca tulisanku  bilang "Lah, kayak gini aja ditulis sih, lebay banget" atau hal-hal lain yang membuatku kehilangan percaya diri lagi. Atau jika ada hal yang membuatku tertekan, kemudian aku sangat ingin menulisnya, aku masih takut kalau orang yang membaca nanti justru malah membully aku karena dianggap lemah. Di samping itu, aku juga takut kalau ada orang yang jauh lebih pintar dari aku tiba-tiba membaca di halaman pertama kemudian dia bilang "Ah, pemikirian receh kayak gini cuman jadi sampah aja deh". Aku takut, aku takut kalau ada orang terdekatku yang membaca tulisanku lalu mereka bilang "Idih, sok bijak banget sih Lo!" Aku masih takut semua itu.  Jadi, seringkali aku berhenti di tengah-tengah paragraf dan tidak melanjutkan tulisanku karena aku takut dengan semua bayangan yang ada di kepalaku sendiri. Aku masih merasa...

Umur 19 Tahun? Aku Harus Apa?

Gambar
  Ya Allah, aku hari ini 19 tahun. Tepat di hari ini banyak banget hal yang terjadi. Mulai dari perasaan takut, perasaan seneng, perasaan sedih, dan berjuta perasaan lain yang akan aku jabarin satu persatu di sini. Pertama, baru kali ini aku berani buat snapgram tentang ulangtahunku. Biasanya aku engga pernah berani. Karena sebenarnya aku selalu takut ulangtahun. Aku takut kalo umurku perlahan habis, tapi aku masih ngerepotin siapa-siapa. Aku takut kalo aku semakin tua sedangkan aku belum bisa ngasih yang terbaik buat Allah, buat diri sendiri, buat oranglain. Aku masih sering ngambek sama orangtua, masih sering nyakitin Allah karena males ibadah, aku juga sering ngrepotin oranglain karena kinerja di organisasi yang carut-marut gara-gara aku. Aku benar-benar belum bisa ngasih yang terbaik buat semuanya. Aku masih sering nyakitin banyak orang, sering lupa engga sholawat sama Rosulullah. Sering bikin sakit hati oranglain. Sering lalai baca alquran. Sering nangis. Sering ngeluh. Sering...

Aku Bangga pada Diriku Sendiri

Gambar
  “Cita-citaku itu punya anak yang bisa kuliah, kayak kamu Shel. Karena aku paham kalau dengan keadaan yang kayak gini, aku udah engga pantes lagi ngomongin cita-cita.”   Ucapan teman sepermainanku di rumah membuatku diam membisu. Yah, aku adalah satu-satunya perempuan di desaku yang bisa melanjutkan ke PTN. Hampir semua teman-teman perempuanku sudah menikah bahkan sudah memiliki anak. Memang siklus di lingkunganku seperti itu. Pendidikan belum menjadi sesuatu hal yang dianggap penting. Kebanyakan justru menganggap pendidikan itu sebagai ajang buang-buang uang sekaligus buang-buang waktu. Anak-anak hanya diberikan pendidikan sampai jenjang SMP, ada yang beruntung bisa sampai jenjang SMK. Setelahnya, mereka akan mengadu nasip di kota besar menjadi pembantu rumah tangga atau Baby Sister . Setelah bekerja sekitar 2 tahun, mereka akan pulang ke desa dan menikah. Tidak lama lagi, tiba-tiba dengar kabar bahwa mereka sudah punya anak. Begitulah siklus takdir yang ada di lingk...

Cerita di Balik Gerbong Kereta

Gambar
  Beberapa waktu lalu aku bertemu dengan temanku. Sebut saja teman seperjuangan, atau teman senasip sepenangung. Tiga orang yang sama-sama tidak diterima di kampus impian. Tiga orang yang pernah punya ambisi gila. Aku berani bilang gila karena aku merasa seperti bukan manusia saat itu. Yang ada di kepalaku hanyalah kompetisi, kompetisi, dan masuk kampus impian dengan jalur prestasi.   Gilanya, aku bahkan rela tidak tidur untuk menyelesaikan naskah lombaku. Sering juga harus pulang larut malam agar bisa mengumpulkan naskah tepat waktu. Setiap bulan, aku dan kedua temanku ini selalu lomba kemana-mana. Aku pikir, saat itu semua yang aku lakukan sudah cukup buat aku bisa masuk ke kampus impian. Aku pikir usahaku sudah maksimal. Aku kira, semuanya akan berjalan sesuai rencana. Mengingat aku yang setiap hari datang ke sekolah dengan wajah kusut dan sering sakit-sakitan karena memang sudah memeras semua tenaga buat ikut kompetisi.   Sampai pada suatu hari, aku dan kedu...

Renungan di Sore Hari

Gambar
Mungkin saat sore adalah waktu terbaik untuk merenungi semua kejadian yang sudah dilewati selama setengah hari. Juga beberapa kali juga terlintas rekaman-rekaman kejadian bertahun lalu. Banyak sebenarnya yang bisa dipelajari dari setiap haru birunya. Seperti ketika dulu aku gagal saat mengikuti lomba. Padahal aku merasa sudah memberikan yang terbaik. Atau ketika aku tidak mendapatkan nilai yang bagus saat SMP, padahal aku sudah belajar mati-matian. Saat itu, mungkin aku terus bilang kalau takdir sungguh tidak adil. Mengapa justru orang yang terlihat biasa saja yang mendapatkan hasil terbaik? Mengapa bukan aku? Aku kurang apa? Begitu kira-kira sikap protesku pada semesta.   Rasanya, semua hal yang ada di bumi sudah tidak meyakinkan. Semua siklus terlihat tidak ada yang sesuai dengan apa yang aku perjuangkan sejak dulu. ternyata hidup juga lebih pahit dari kopi yang aku minum sore ini.   Tetapi, ternyata dari semua kejadian jatuh dan bangun itu, aku bertumbuh menjadi s...

ME(MAKSA) LEPAS

Gambar
            Orang-orang semua bohong. Buku-buku yang kubaca semua keliru. Kata-kata yang kutulis sebelumnya sudah tidak relevan lagi. Hari ini, entah tanggal berapa, aku tidak ingin mengingat lagi tanggalnya. Aku, aku ... aku bahkan tidak bisa mengatakannya lewat kata. Air mataku mengalir deras menutupi pandanganku di layar monitor. Sesekali menetes pada keyboard, tetapi kubiarkan saja. Biarlah semua rasa sakit kutelan dengan pahit. Semua hal yang kupupuk dengan keyakinan, ternyata tidak cukup kuat untuk bisa bertahan. Jadi, hari ini... entah tanggal berapa aku akhirnya melepaskan kamu.             Sakit, katamu. Dalam hati, ingin aku bertanya apa ada kata yang lebih pedih daripada ‘sakit’? kalau ada, biar kupinjam untuk jadi judul cerita. Biar aku tenggelam dalam kesedihan di sana. Kamu, bolehkah aku minta kamu   melupakanku? Supaya tidak merasakan sakit yang aku...

Ia Adalah Seorang Perempuan

Gambar
Ia seorang perempuan. Pendiam. Tidak suka kemewahan. Memilih untuk mendengarkan, daripada mengungkapkan. Lebih nyaman di keheningan dengan mendengarkan musik atau podcast yang   ia suka. Tidak menyukai hal berisik. Tetapi suka bercerita banyak hal melalui kedua tangannya. Ia seorang perempuan. Lebih memilih bersembunyi di belakang. Enggan memamerkan apa saja yang ia punya. Selain satu hal. Yakni impian. Dalam hening ia selalu bertanya, apa yang menjadi pembeda antara ia dan perempuan lain? Apa yang menjadikan ia istimewa hingga suatu hari nanti, ia tidak hanya menjadi pilihan tetapi menjadi satu-satunya perempuan yang diperjuangkan. Apa yang menjadi pembeda dari ia yang lebih suka diam jika tidak diajak bicara? Berbeda dengan perempuan lain yang lebih berani dalam melakukan semuanya? Ia harus tumbuh menjadi seseorang yang berbeda. Tetapi bingung mau jadi yang seperti apa. Dari sana, ia mulai berangan-angan. Hidup tidak harus serupa dengan orang kebanyakan. Hi...

Cerita

Gambar
Kalau mau lihat islam tuh jangan lihat aku, tapi lihat alqur'an, lihat Rosulullah SAW kayak gimana, lihat Fatimah Azzahra, lihat Aisyah R.a, Lihat Abu Bakar, lihat Umar Bin Khattab, Lihat orang-orang hebat itu, jangan lihat aku. Katanya, islam itu agama yang penuh berkah ya? iya beneer banget. Kenapa? Karena semua komponen dalam islam itu punya peran dan filosofi kebaikan sendiri-sendiri. Dalam artian, Allah tuh nyuruh kita melakukan sesuatu pasti ada alesannya. Contoh, seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan lain-lainnya itu kan kalau dipikir-pikir juga baik buat kita kan? Tetapi banyak banget dari orang islam sendiri yang nyepelein itu. banyak yang semena0mena sama perintah Allah termasuk aku. jadi, kamu jangan lihat islam dari aku, karena aku jauh dari kata baik, cuman kalau kamu mau belajar islam kayak gimana, ya gapapa, yuk kita belajar bareng aja. Aku tahu, kamu pasti heran dengan kelakuanku yang cress sama pakaianku. Yah, tapi gini, daripada aku melanggar semua pe...