Belajar menderita dari Levi Ackerman
Lalu aku mengingat Levi. Awal kemunculan Levi membuatku begitu gembira, seperti seseorang yang berada di tengah gurun, kemudian dengan tidak sengaja menemukan satu galon le mineral. Perasaan sangat senang yang meledak-ledak itu memenuhi dadaku setiap kali aku melihat karakter itu. Sesuatu yang janggal dan gila yang hanya bisa dimengerti oleh diriku sendiri mungkin, juga sebagai orang yang tidak terlalu punya banyak waktu menjelaskan panjang lebar ke orang lain. Lalu begitulah, di antara ceceran darah dan ratusan penggalan kepala manusia, juga remukan badan yang bahkan tidak lagi terlihat bentuknya, aku menemukan dia seperti bunga lili manis yang merekah di antara mayat-mayat itu.
Begitu keren, mempesona, meskipun aku tahu akan ada banyak orang-orang payah sepertiku yang hanya bisa berteriak dan mengerutkan dahi karena banyaknya kematian-kematian yang terus-menerus diperlihatkan. Seolah tidak memiliki jeda, terus berlangsung, aneh, lama-lama aku terbiasa dengan banyak kematian manusia, dan terus melihat bagaimana titan-titan itu menelan banyak jeritan parau dan rasa amarah yang tidak terbendung. Juga beberapa kali, aku ikut merasakan teriakan penuh derita dan permintaan orang-orang untuk diselamatkan.
Posisi mengerikan itu membuatku tegang, sekaligus bergairah. Lalu, dengan hebatnya, Levi membunuh sebagian besar makhluk-makhluk brengsek itu. Aku semakin terpesona. Ah, kata mempesona mungkin terdengar berlebihan, jadi bisa kuganti dengan rasa senang. Aku mencari tahu lebih banyak, latar belakang, apa yang sudah dia alami, apa yang ia lalui di masa lalu, seberapa banyak ia terluka, seberapa sering dia merasa kehilangan. Sial, aku menemukan banyak sekali penderitaan yang tidak pernah habis. Ya tuhan, makanya dia sehebat itu.
Aku memang senang mendengar kisah-kisah orang miskin yang kemudian berjuang untuk berubah dari keadaan itu. Terdengar begitu mengharukan dan penuh semangat. Maka, saat aku tahu saat kecil Levi lahir dari seorang perempuan malam yang sangat miskin di lingkungan kumuh, retina mataku semakin lebar dan mencari tahu lebih banyak bagaimana keadaannya saat itu. Terlebih lahir dengan darah Ackerman membuat hidupnya berada dalam ancaman setiap hari.
Ayolah, kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan dari keluarga dan rahim siapa. Keadaan itu terjadi begitu saja, tanpa persetujuan. Lalu, hari setelah ia diselamatkan pamannya dan diajarkan bagaimana cara membunuh, ia memulai hidup pelan-pelan. Kemampuannya yang luar biasa mempertemukannya dengan 2 orang sahabat yang kemudian menjadikannya sebuah geng pencuri. Singkat cerita, Levi dan kedua temannya dipaksa menjadi bagian dari regu pengintai dan mendapati kedua temannya mati dimakan titan.
Tidak berhenti di situ, dia terus-menerus menyaksikan orang-orang yang ia cintai mati di depannya. Bahkan ia harus membantai teman-temannya yang berubah mnjadi titan. Lalu begitulah, banyak hal yang telah hilang, banyak hal yang telah ia alami, dan ia masih tetap hidup.
(Tulisan yang kutemui di kolom komentar salah satu akun youtube)
Ini adalah kali pertama aku menulis karakter anime di blog yang kumiliki. Lalu aku bangga dengan perjuangan yang Levi lakukan, dia laki-laki yang sangat bertanggung jawab.
Dari banyaknya penderitaan dan frustrasi yang Levi terima, dia tetap berada di sana, memperjuangkan kemanusiaan, terus menjaga teman-temannya, dan bisa menyisihkan perasaan pribadi dengan apa yang menjadi tanggungjawabnya sebagai pemimpin. Keren sekali. Dari segala hal yang hilang dan kengerian yang ia terima sejak kecil itu, dia tidak pernah menyerah dan terus berjuang. Begitu yang kupelajari dari Levi. Ia telah menelan banyak hal-hal sedih dan derita yang tiada henti, tetapi perjuangan yang luar biasa itu tetap menjadikan dia orang yang baik.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak di sini yuk!