Kematian Mantan Kekasih


Di tumpukan buku dan kertas usang, seseorang tengah menyelinap dan memasukkan kedua bola matanya diam-diam. Bola mata itu bersembunyi di sebuah buku tentang cinta pada Halaman 75. Halaman yang acak, yang setiap orang membacanya juga jarang mengingat kata-kata di dalamnya. Bola mata itu lalu mengintip dari dalam buku, seorang perempuan dengan raut muka biasa saja. Mengetik sesuatu di laptopnya. Seingatnya, sudah ratusan kali ia melakukan hal semacam itu dan berakhir dengan merenung dan tidur di meja kerja. 

Tempo hari, seorang laki-laki masuk ke dalam kamarnya. Mereka bercumbu kemudian menatap atap sama-sama. Perbincangan soal bagaimana hari-hari lalu membuat salah satunya meneteskan air mata. Musik yang berisik dan lorong-lorong di depan kamar yang dipenuhi riuhnya pertanyaan soal rencana membuat suasana semakin pelik. Setiap kali pertanyaan muncul, hanya ada anggukan yang keluar. Ah, sebuah jawaban yang selalu ingin dimengerti oleh sepasang mata. 

Siang hari, perempuan berwajah datar menenteng buku tersebut. Terkejut kedua mata itu karena hampir saja terjatuh dibuatnya. Ia membawa buku itu keluar dan menyeruput kopi yang sangat pahit. Mungkin perempuan itu sengaja membeli kopi paling pahit di muka bumi, untuk mengimbangi kepahitan yang ada di hidupnya akhir-akhir ini. Sepasang mata hanya tersenyum mengejek melihat keadaan wanita yang menyedihkan itu. 

Suatu malam yang dingin, dengan gemuruh petir yang tak berhenti menyambar atap rumah, sebuah pesan singkat dari seorang laki-laki membuat wanita berwajah datar itu tersenyum dan berjingkrak. Setelahnya, perempuan itu sangat semangat menulis. Ia menulis dengan mata berbinar-binar, tanpa ada kata istirahat, tanpa kenal lelah. Ia tak berhenti tersenyum sepanjang tulisan itu dibuat. Sepasang mata semakin penasaran, apa gerangan tulisan yang dibuat oleh perempuan setan itu?

Dengan susah payah, sepasang bola mata sempat membaca sekilas. Rupanya perempuan sialan itu sedang menulis sebuah cerita pendek. Kata-kata penuh kebencian dan rapalan doa supaya seseorang mati dengan cara yang menyedihkan. Ia juga selalu menyebut dirinya sendiri adalah orang yang egois. Perempuan egois, penyihir, bajingan, yang ingin seseorang mati mengenaskan di dalam genggamannya, lalu datang ke pemakaman dengan senyum kemenangan. 

Di sebuah serial anime yang pernah ia lihat. Ada sebuah buku yang dijatuhkan oleh malaikat maut dan membuat siapa saja mati jika namanya ditulis di buku tersebut sembari membayangkan wajahnya. Hahaha, mungkin ini alasan yang kekanak-kanakan, karena tidak mungkin seorang wanita dewasa melakukan hal tersebut kepada mantan kekasihnya. 

Cerita pendek berhasil ditamatkan malam ini. Perempuan dengan rambut diikat ekor kuda tersenyum licik sambil memandang layar monitor dengan puas. Sepasang mata terus mencoba melirik, kiranya cerita seperti apa yang dibuat oleh perempuan itu. Sampai pada akhirnya, perempuan itu beranjak dari meja kerjanya dan pergi tidur. 

Dengan rasa penasaran yang dalam, sepasang mata keluar dari tumpukan buku dan melompat ke depan laptop. Ia membuka laptop dengan susah payah kemudian mencari tahu cerita apa yang selama ini dibuat oleh perempuan tersebut. 

Sebuah file yang berjudul "Kematian Mantan Kekasih" dan sebuah ungkapan bela sungkawa menjadi kata yang pertama kali ia baca. 

"Turut berduka cita untuk mantan kekasihku, karena kehilangan orang seperti aku dan harus bersama dengan perempuan yang mau jadi orang ketiga seperti dia."

Lalu, lembar berikutnya ia menulis betapa menderitanya kehidupan yang mantan kekasihnya jalani. Jatuh miskin, kena penyakit kulit, tidak bisa BAB, sakit gigi menahun, hidung tersumbat sampai harus memakai bantuan tabung oksigen, lidah sariawan yang tak kunjung sembuh, tidak pernah dapat diskon ongkir di marketplace, selalu dapat lengkuas saat makan rendang, kuah opor yang jatuh ke baju putih, sambel cabe rawit yang masuk ke mata, terkena penipuan investasi, kelilit pinjol, lalu mati karena terpeleset tai sendiri. 

Ia sengaja tak menuliskan detail penderitaan untuk perempuan itu, karena di lembar berikutnya ada sebuah tulisan menjengkelkan juga.

"Tak usah kusebutkan bagaimana menderitanya kehidupan perempuan itu, karena hidup bersama dengan laki-laki tukang selingkuh, penderitaannya sudah tiada tara. Kasihan dia."


Sepasang mata lalu kesal. Dimaki-makinya tulisan itu hingga ia tak sadar bahwa perempuan berwajah datar tengah tersenyum memandanginya dengan seram. Ia terkejut dan ingin melarikan diri. Tapi dengan secepat kilat, tangan perempuan itu menangkap sepasang mata dan meremas bola mata itu hingga pecah. Sisa darah dan air mata ia buang dan menjadi makanan babi. Kemudian ia pergi mandi dan dijemput oleh laki-laki yang sempat bercumbu dengannya kemarin untuk diantar ke tempat pemakaman mantan kekasihnya. 

Di sana, ia melihat bahwa istri dari mendiang mantan kekasihnya tidak memiliki bola mata. Sayang sekali, dia tak bisa menyaksikan kalau suaminya harus meninggal karena terpeleset tai sendiri. Lagi pula, salah siapa repot-repot mencongkel sepasang matanya hanya untuk melihat kehidupan seorang perempuan gila. 


TAMAT.

Komentar

Daftar Bacaan

Kiranya begitulah menjadi orang yang kucintai

Surat Tanpa Alamat

Pertanyaan yang disimpan

alasan-alasan membosankan saat mencintai seseorang

Aku Menunggumu, Tapi Tidak Selamanya

Kalau ada yang lebih indah dari intro payung teduh, mungkin itu kamu

Manusia Menyebalkan