Rasa sedih yang kadaluarsa

Di bawah remang-remang langit. Perempuan yang hidup sekitar dua dasawarsa ini merasa kebingungan. Atas hal yang sejujurnya tidak terlalu penting untuk dipikirkan wkwkwk. Sayangku selalu bilang bahwa aku senang merepotkan diri sendiri dan aku setuju dengan itu.

Ya, seperti hari ini contohnya. Selepas terbangun dari mimpi buruk dan menghirup oksigen dengan dada tersengal, aku mandi dan mendapati tidak ada yang membuat benar-benar bahagia hari ini. Selain,..  selain lampu kos yang diatur hidup otomatis setiap jam 6 sore. Juga buku-buku dari Gilang yang belum sempat kubaca.


Bagaimana ya aku ini? Kenapa hidupku isinya cuma lelah dan lelah? Boro-boro mau menjadi perempuan keren yang mampu menjelajah bumi, beranjak dari gerbang kos saja bisa dihitung jari. Yah, cuma agak bersyukur karena saat keluar kos aku merasa banyak kelegaan yang timbul.


Aw, lucu sekali dunia yang kupijaki ya sayang ya.. Penuh warna tapi tidak banyak yang menjadi milikku. Makanya, sebanyak apapun pelangi yang kamu beri, mau seindah apapun warnanya, mereka tetap bukan untukku. Bukan milikku. Takkan pernah benar-benar buat aku.


Komentar

Daftar Bacaan

Kiranya begitulah menjadi orang yang kucintai

Surat Tanpa Alamat

Pertanyaan yang disimpan

alasan-alasan membosankan saat mencintai seseorang

Aku Menunggumu, Tapi Tidak Selamanya

Kalau ada yang lebih indah dari intro payung teduh, mungkin itu kamu

Manusia Menyebalkan