Bohong



Cemburu? 
Tidak, aku tidak pernah merasa cemburu. 
Kenapa harus cemburu?
Aku siapa? 

Suka? 
Tidak,  aku tidak suka. 
Kenapa harus ada rasa suka? 
Kita kan teman. 

Takut kehilangan? 
Ah,  apalagi ini. 
Memiliki saja tidak, bagaimana mungkin aku takut kehilangan sesuatu yang bukan milikku? 

Tidak,  aku juga tidak sedang lelah.  Aku baik-baik saja.  Sungguh. 

Aku sehat,  tidak kurang suatu apapun.  Tidak ada rasa sakit dan aku sangat berbahagia hari ini. 

Apa?  Air mataku jatuh? 
Oh,  ini mungkin air mata bahagia.  Air mata tak melulu menandakan ada luka kan? 

Berbohong? 

Bolehkah ku katakan iya? 

Aku perempuan kan, 
Punya perasaan. 
Sering bertanya-tanya. 
Sering memendam rasa.
Sering bertele-tele.
Memendam semuanya.
Perasa. 
Dan,
Sangat merindukan kamu sebenarnya. 

Aku ingin membuang rasa takut.  Takut kehilangan.  
Aku ingin membunuh rasa cemburu.  Sebuah perasaan yang menjadi toksik dalam melangkah.  

Kalau aku tak punya perasaan apa-apa.  Mungkin hatiku akan baik-baik saja.  Kalau aku tak ada rasa,  mungkin sikapku tak kekanak-kanakan. 

Ingin ditemanikamulah,  ingin tahu kabarmulah, ingin makan barenglah,  ingin melihat kamu setiap harilah,  ingin diantar pulanglah, dan banyak lagi. 


Komentar

Posting Komentar

Tinggalkan jejak di sini yuk!

Daftar Bacaan

Kiranya begitulah menjadi orang yang kucintai

Surat Tanpa Alamat

Pertanyaan yang disimpan

alasan-alasan membosankan saat mencintai seseorang

Aku Menunggumu, Tapi Tidak Selamanya

Kalau ada yang lebih indah dari intro payung teduh, mungkin itu kamu

Manusia Menyebalkan