Batas Antara Bertemu dan Kehilangan Adalah Perasaan




Hidup ini ternyata tak pernah lepas perihal batas. 
Seperti jalan yang merupakan batas dari kosku dan polines. 
Seperti solo yang merupakan batasku dengan ibu. 
Seperti polines yang merupakan batas antara sekolah vokasi dan kedai bakso. 
Seperti perasaan yang merupakan batas antara aku dan kamu. 
.
.
Pemuda yang namanya buram dalam jantung puisi. 
Dibalik asap debu yang tak pernah mau kuarungi, kutemukan kamu diufuk batas kota. 
Enggan menoleh, menyisakan siluet punggung. 
Batas itu runtuh, kemudian kau susun lagi dengan utuh. Menjulang lebih tinggi dinding itu.. Sekat kita semakin jauh. .
.
Resah di dadamu dan kemunafikan aksara di palung puisi tergilas atas nama rindu. 
Antara udara dan jalanan tol yang memisahkan kita. 
Antara partikel oksigen dan karbon dioksida yang pertukarannya kulewati sendirian. .
.
Kameraku di kepala selalu suka kulihat gambarnya. 
Hingga kusadari, hanya itu saja getah kenangan kita yang sudah hilang wujud aslinya.

Komentar

Daftar Bacaan

Hal-hal yang mama tidak tahu

alasan-alasan membosankan saat mencintai seseorang

Lelehan Es Krim di Tangan Anak Cengeng

Belajar menderita dari Levi Ackerman

Tulisan Aneh

Pertanyaan yang disimpan

Surat Tanpa Alamat