Serasi
Sedangkan aku.
Sejujurnya aku tak pernah rela dibandingkan dengan siapapun. Tapi kali ini aku mengakui bahwa aku berbeda dengan mereka. Kesukaanmu dan kesukaanku sangat berseberangan. Pendapatmu dan pendapatku sering tidak sepadan. Kamu juga tidak terlalu tertarik dengan bidang yang kugeluti akhir-akhir ini. Aku juga tidak bisa menguasai bidang yang kamu kuasai.
Ketika aku suka baca buku, kamu tidak terlalu suka. Ketika aku mengagumi seorang penulis, kamu tidak kenal siapa dia. Ketika aku bercerita soal kehidupan dunia, kamu lebih tertarik perihal agama. Ketika aku tidak suka bikin video, kamu orang paling jago di bidang itu. Ketika aku malu berbicara, kamu orang yang suka berbicara. Ketika aku orangnya kadang pemurung, kamu orang paling ceria. Ketika aku suka kamu, mungkin kamu juga tak menyukaiku. Sedih sekali membayangkan ini.
Tetapi jika boleh ku katakan, bahwa serasi tak melulu pada warna yang sama. Serasi tak harus serupa, tak harus kembar, dan tak harus sama baiknya. Serasi diciptakan agar saling menyempurnakan satu sama lain. serasi adalah definisi kecocokan, dan cocok tidak mengharuskan kesamaan. Ada yang kecil, ada yang besar tapi cocok jika digabungkan. Layaknya kepingan puzzle, banyak bagian yang berbeda tetapi cocok-cocok saja. Mungkin analogi ini yang membuatku masih punya rasa percaya diri.
Aku percaya bahwa Allah menciptakan aku sebagai manusia seperti ini agar dilengkapi dengan orang yang lebih baik nanti. Tidak harus kamu sebenarnya. Tetapi, namamu akan selalu menjadi urutan pertama dalam setiap doa.
Serasi tak melulu soal mana yang sepadan atau mana yang tidak. Serasi adalah aksi reaksi, rasa saling melengkapi. Entahlah, kamu setuju atau tidak. Yang pasti teori inilah alasanku bertahan sampai sekarang. Bahwa untuk mencintai kamu, aku tak perlu seperti kamu. Cukup menjadi diriku sendiri dengan versi yang lebih baik.
Jikalau pada akhirnya kamu tidak terima, ya tidakpapa. Bukannya setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan? Kamu memang orang baik, tetapi mungkin bukan orang yang tepat. Karena Allah menciptakan banyak orang baik kadang sebagai bentuk ujian perasaan. Agar aku semakin kuat untuk menjaga hati, semakin mampu untuk menjaga diri.
Semoga diantara banyak yang baik, aku segera menemukan ia yang tepat. Karena yang tepat, pastilah yang paling baik.
Jikalau pada akhirnya kamu tidak terima, ya tidakpapa. Bukannya setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan? Kamu memang orang baik, tetapi mungkin bukan orang yang tepat. Karena Allah menciptakan banyak orang baik kadang sebagai bentuk ujian perasaan. Agar aku semakin kuat untuk menjaga hati, semakin mampu untuk menjaga diri.
Semoga diantara banyak yang baik, aku segera menemukan ia yang tepat. Karena yang tepat, pastilah yang paling baik.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak di sini yuk!