Yang Kedua




Kepada Dzat yang menciptakan setiap pertemuan.  
Beberapa hari lagi,  aku bertemu dengan dia.  melumpuhkan segala jarak yang panjang.  Meniadakan sekat antara satu kota dengan kota lainnya.  

Beberapa hari lagi aku bertemu dengannya.  Seseorang yang menjadikanku sekuat ini. Seseorang yang terus-menerus mengingatkan.  Dia yang selama ini menjadi penopang agar aku masih mampu berdiri.  Satu-satunya alasan mengapa ceritaku harus ku selesaikan.. 

Dulu,  kita dipertemukan karena tulisan.  Kini kita dipertemukan karena buku.  Mencintai ilmu ternyata bisa se romantis ini. 
Aku menyukainya karena dia suka membaca.  Aku menyukai isi kepalanya yang membuatku bisa lama-lama mendengar ceritanya.   Rasa-rasanya,  bayangan yang ku reka ketika di toko buku, melihat dia sedang ikut memilih judul di sana,  akan terwujud dengan dia yang nyata.  

Dzat yang menciptakan pertemuan. 
Terimakasih sudah menakdirkan kegagalan.  Terimakasih sudah menjadikan aku terbanting jauh dari perkiraan.  Terimakasih atas penantian panjang yang berujung pada temu di suatu kota yang bahkan tak pernah terbesit di kepala.  

Surakarta, mungkin akan menjadikan kita sebagai wayang dalam cerita cinta.  Di antara tokoh-tokoh yang terlahir di sana,  terdapat pula sepotong kisah dari dua manusia yang telah lama menunda rasa.  

Semoga  Surakarta ikut mendoakan kita.  Semoga pertemuan denganmu tak pernah hilang makna.  
Semoga,  suatu hari pertemuan tak hanya tercipta satu dua kali.  Tetapi setiap hari,  setiap pagi,  setiap mata ini terbuka dan kutemukan kamu di sana. 

Komentar

Daftar Bacaan

Kiranya begitulah menjadi orang yang kucintai

Surat Tanpa Alamat

Pertanyaan yang disimpan

alasan-alasan membosankan saat mencintai seseorang

Aku Menunggumu, Tapi Tidak Selamanya

Kalau ada yang lebih indah dari intro payung teduh, mungkin itu kamu

Manusia Menyebalkan