Belajar menderita dari Levi Ackerman
Ini bermula saat aku ingin membuat produk baru dari manik-manik buatanku. Salah satu orang terdekatku merekomendasikan untuk membuat karakter Attack on Titan. Aku memang suka AoT sejak lama, tapi itu lama sekali. Mungkin lebih dari 2 tahun terakhir aku benar-benar menangis dan meratapi betapa brengsek dan sedihnya ending anime itu. Dan begitulah, sebagai orang yang sering menangisi anime, aku memiliki pemikiran aneh dan beraneka macam. Lelah sekali kadang jika harus menjelaskan, makanya aku memilih untuk menulisnya beberapa. Lalu aku mengingat Levi. Awal kemunculan Levi membuatku begitu gembira, seperti seseorang yang berada di tengah gurun, kemudian dengan tidak sengaja menemukan satu galon le mineral. Perasaan sangat senang yang meledak-ledak itu memenuhi dadaku setiap kali aku melihat karakter itu. Sesuatu yang janggal dan gila yang hanya bisa dimengerti oleh diriku sendiri mungkin, juga sebagai orang yang tidak terlalu punya banyak waktu menjelaskan panjang lebar ke ora...