Surat untuk dia, juga perjanjian atas diriku sendiri
Entah karena keegoisanku, atau keadaan yang harus membuatku jadi merasa seperti ini. Tapi memang ada baiknya, ketika hati tidak lagi merasa aman, hal-hal kecil dari sekitar bisa lebih terasa dalam. Beberapa waktu lalu, aku merasa benar-benar hancur. Bahkan aku seperti tidak menjadi diriku sendiri. Orang yang kusayangi sepenuh hati ternyata lelah karena sikapku. Sejujurnya, saat itu aku yang salah. Karena terus-menerus marah. Membuat semuanya jadi terasa lebih berat. Padahal, yang aku butuhkan cuma perhatian. Saat itu, aku merasa gagal menjadi seorang perempuan. Menjadi pendamping orang yang ingin kuhebatkan. Padahal, dulu saat aku berusaha memilih, aku bersikeras untuk memilih dengan teliti, melihat seksama kira-kira laki-laki ini, apakah dia bisa menjadi hebat? Tapi, yang kulakukan beberapa waktu belakangan memang sudah keterlaluan. Seolah kehilangan diriku sendiri. HIngga, dia jadi berpikir untuk jalan sendiri-sendiri. Aku benar-benar terkejut. Merasa begitu ka...