Dimanja Takdir
Aku adalah perempuan yang dimanja takdir. Selalu saja diberikan apa yang aku butuhkan tanpa aku meminta. Selalu diberikan lebih dari apa yang seharusnya aku terima. Dalam benakku sendiri, aku menyesal setiap hari, aku malu mengapa dulu aku begitu sombong, begitu sok pandai menghakimi bahwa aku tidak pantas mendapatkan garis cerita ini. Padahal aku tidak tahu apa-apa. Padahal aku belum menjalaninya. Dari sekian banyak hadiah yang diberikan Allah padaku, aku paling bersyukur atas dipertemukannya orang-orang baik. Orang-orang yang tidak pemarah meski sikapku selau mengundang amarah, orang-orang yang tiba-tiba saja ada disaat aku tidak punya apa-apa, orang-orang yang rela mengulurkan tangannya meski tahu aku pasti menolaknya. Setiap hari aku tak lepas dari kata malu, malu dengan takdir Allah, malu untuk mengeluh, malu untuk tidak bersikap baik terhadap ciptaan-Nya, malu atas perilaku yang selama ini m...