Rengganis
Namaku Rengganis, dan aku membenci banyak orang. Termasuk juga ayahku sendiri yang suka memukul ibu. Pembukaan cerita dengan awalan perkenalan memang sangat membosankan. Tapi memang begitulah hidupku. Sangat membosankan. Tapi aku masih tetap hidup karena beberapa alasan. Pertama, karena ibu. Kedua, karena aku tak tahu caranya mati. Rengganis itu, nama pemberian ibuku. Ayahku yang hobinya memukul kepala orang itu tidak mungkin kepikiran memberi nama kepada bayinya. Bahkan, saat aku masih kecil, ayah mengunciku di dalam lemari dan ia bercumbu dengan wanita lain di depan lemari. Padahal saat itu, ibu pergi bekerja dan aku sedang kelaparan. Saat tumbuh dewasa, ibu bilang semua laki-laki jahat. Jadi aku tidak mau menikah. Aku takut sekali kalau pipiku ditampar dan rambutku dijambak. Ayah selalu berlaku begitu kepadaku dan kepada ibu. Semenjak kejadian itu, setiap hari ibu selalu mengganti sprei kamar sambil menangis. Katanya, itu bekas perempuan lain. Bekas luka yang ...