60 Detik Kecemburuan di Pesisir Halimunda
Aku selalu bilang pada tuhan, bahwa aku hanya ingin menikahi laki-laki yang aku cintai. Tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus aku lakukan, tidak penting sama sekali bagiku apakah laki-laki tersebut kaya atau miskin. Tidak ada yang membuatku merasa hidup, selain melihat orang yang kucintai berada di dekapku dan mencintaiku. Nantinya, aku ingin memiliki anak dan membawanya berkenalan dengan banyak orang-orang di Halimunda. Tapi sekarang aku di sini, beberapa detik lagi mungkin masa lajangku telah berakhir. Aku menikahi seorang laki-laki yang tidak pernah kucintai, sampai kapan pun. Sial. Aku bahkan pernah meminta pada tuhan, "Kau boleh membuatku menangis, Kau boleh menyeretku ke penjara Bloedenkamp , Kau boleh membuatku tidak dapat ikan berbulan-bulan, Kau boleh mengirimiku orang-orang jahil yang menyebalkan, Kau boleh mengujiku dengan kelaparan, Kau boleh mengambil semua harta bendaku, Kau boleh membuatku tidak lulus dari Sekolah Rakyat ini, Kau boleh...