Makna Cinta
Setiap kali ba'da subuh, aku selalu tidur lagi. Cuaca akhir-akhir ini sukses membuatku kehabisan kaus kaki. Apalagi, dingin tidak hanya kurasakan setiap pagi, tetapi semua waktu, bahkan sampai dini hari. Kepalaku yang berat, bertanya-tanya soal mengapa ada laki-laki menyebalkan ini di hadapanku. Seperti fatamorgana saja, atau mungkin aku yang tidak benar-benar sadar telah memilih dia.
Aku bosan dengan setiap perjumpaan tanpa tanda tanya. Selalu berbaris seperti sedang upacara, tapi tidak pernah terdengar suara. Saling lihat, saling tatap, tetapi tidak saling berucap. Oh, bagaimana mungkin aku bertahan dengan manusia seperti ini seharian?
Tidak ada yang spesial, tidak ada. Hanya manusia yang bisa menerimaku apa adanya. Dengan segala keluh kesahku yang tidak bisa reda. Atau tangisan tengah malam yang sama sekali tidak seram. Hanya ingin dimengerti, dipahami, diberi waktu luang.
Maya dan nyata seperti tidak ada bedanya. Barangkali, suara dan rambut yang berantakan itu membuatku jatuh cinta. Sampai lupa bahwa dia tidak sama denganku, tidak suka makan pedas, tidak suka begadang, tidak suka menjadi malas, tidak pernah punya waktu untuk berleha-leha.
Aku? Entahlah apa mauku. Mungkin kalau sore hari aku bisa mikir lebih jernih lagi. Sesosok dia memilihku dan aku menerima saja masih terasa tidak mungkin. Apakah dia menderita rabun dekat? Apa dia tidak pernah keluar rumah? Tidak bisa membedakan mana perempuan yang deasa dan mana yang manja?
Pertanyaan seperti itu justru buang-buang waktu. Katanya, semua bisa terjadi kalau kita mau berusaha. Aku menggeleng, rasanya malas sekali memaksa hal-hal yang bikin hidup lebih rumit. Tapi dia maksa? Ih, bukankah itu sangat menyebalkan? Sangat menyebalkan, hingga membuatku jatuh cinta.
Cinta sangat merepotkan. Kalau kamu masih ingin punya harga diri yang tinggi, maka jangan jatuh cinta. Kalau suatu hari, kamu tidak ingin merasa kosong jika sendirian, maka jangan jatuh cinta. Kalau kamu tidak ingin lelah karena disuruh menemani mendongeng tengah malam, maka jangan jatuh cinta.
Semua hal yang dikira menyenangkan ternyata memang menyenangkan kalau jatuh cinta. Tapi, terkadang hal remeh dan biasa saja bisa bikin luka. Aneh, tapi memang begitu rumusnya.
Kalau ada yang jualan perasaan, mungkin aku akan membeli rasa cinta puluhan kali. Supaya ada banyak rasa yang bisa kuberi. Ada ribuan cara untuk menunjukan setiap hari. Meski kadang banyak hal menyebalkan, tak mengapa. Jatuh cinta jauh lebih menyebalkan dari sikapmu, dan sikapku, dan sikap buruk kita berdua yang disatukan.
Lebih.
Lebih bahagia dari harapanmu, dan harapanku, dan harapan kita berdua, dan harapan kita yang dikali satu juta.
Itu mungkin makna cinta menurutku. Meski aku sering menangis karenanya, aku masih tetap ingin masuk ke dalam lorong-lorong jatuh cinta lebih dalam dari biasanya. Biar aku tahu, bagaimana cara menjadi kekasihmu.
Komentar
Posting Komentar
Tinggalkan jejak di sini yuk!